Soal Ricuh di Desa Wadas, Legislator Ini Soroti Kinerja Kepolisian
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (dapil) VI Jawa Tengah VI Abdul Kadir Karding mengkritisi kinerja kepolisian saat mengawal proses pengukuran lahan tambang batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
Hal itu lantaran terjadi gesekan antara aparat kepolisian dengan warga yang menolak keberadaan tambang andesit saat proses pengukuran lahan.
Hasil tambang andesit sedianya dipakai untuk proyek strategis nasional (PSN), yakni membangun Bendungan Bener di Purworejo.
"Dalam mengawal setiap proyek strategis nasional, polisi harus bersikap humanis. Tentunya ini juga berlaku di kasus Wadas," kata Karding, Jumat (11/2).
Legislator Fraksi PKB itu mengatakan Presiden Jokowi memang gencar mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Namun, kata Karding, Jokowi bukan sosok yang suka dengan pendekatan kekerasan dan represif dalam menyelesaikan proyek infrastruktur.
"Salah satu acuannya ialah Presiden Jokowi pernah mengkritik kepolisian yang terlalu overreactif merespons kritik masyarakat kepadanya seperti dalam kasus mural maupun demonstrasi," beber dia.
Karding mengatakan kepolisian perlu menyadari pentingnya pendekatan humanis dan profesional menyikapi persoalan di lapangan.
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (dapil) VI Jawa Tengah VI Abdul Kadir Karding mengkritisi kinerja kepolisian saat mengawal proses pengukuran lahan tambang batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
- Mobil Agya Tabrak Suroboyo Bus di Jalan Setail, 2 Orang Luka
- Catatan Politik Senayan: Penegakan Hukum yang Tidak Melecehkan Rasa Keadilan
- Tokoh Lampung Dukung Polisi Menegakkan Keadilan di Tengah Masyarakat
- Jalani Arahan Prabowo, Kapolda Lampung Sikat Narkoba, Korupsi, dan Judi
- Edi Lemkapi Soroti Pernyataan Soal Partai Baju Coklat, Dia Bilang Begini
- Bertolak ke Inhu, Irjen Iqbal Cek Langsung Kesiapan Pilkada, Ingatkan Soal Netralitas