Soal Rokok, DPR Fokus Dari Sisi Kesehatan
Rabu, 24 Agustus 2016 – 02:00 WIB
Makanya ujar politikus Partai Demokrat ini, untuk mengurangi rokok diberikan pembatasan peredaran rokok di seluruh dunia, kecuali Indonesia.
"Kami dari Komisi Kesehatan melihat ada petani tembakau dan cengkeh. Ini harus dilindungi. Dari sisi ketenagakerjaan, buruh linting rokok dibayarnya murah dan menggunakan tenaga kerja di bawah umur. Artinya tidak mensejahterakan buruh linting rokok. Yang disejahterakan pengusaha industri," tegasnya.
Menurut Dede menjelaskan, pemilik industri rokok mungkin masuk 10 orang terkaya di Indonesia. Cukai yang diberikan ke negara cukup besar yakni dari Rp 120-140 triliun.
"Tapi data mengungkap, jumlah perokok di Indonesia saat ini sudah mencapai 90 jutaan orang dengan komposisi hampir 40 persen wanita dan 15 persen anak-anak. Ini fakta yang mengkhawatirkan," pungkasnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha