Soal rupiah, Anak Buah SBY Anggap Tim Ekonomi Jokowi Lemah
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto menilai anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjadi bukti bahwa tim ekonomi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) lemah. Menurut Agus, kondisi itu tak pernah terjadi di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Agus yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu mengatakan, tim ekonomi di era SBY jelas lebih hebat dan mengena dibanding bentukan Jokowi. Sebab, USD sempat menyentuh hampir Rp 13.000, sebuah kondisi yang tak pernah terjadi saat SBY menjadi presiden.
"Buktinya gak pernah sampai dolar seperti ini sepanjang pemernitahan Pak SBY. Ini betul-betul kritis. Sehingga menurut kami kebijakan Pak SBY diteruskan saja, dikuatkan," kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/12).
Agus juga menjelaskan alasan lain sehingga pemerintahan SBY lebih baik dibanding Jokowi. Di antaranya karena setiap kebijakan yang ditelurkan era SBY sudah dipikirkan secara matang.
Menurut Agus, hal itu berbeda dengan kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. "Kami melihat memang sekali lagi tim ekonomi Pak Jokowi sangat lemah. Ini perlu banyak belajar perlu banyak juga mengetahui kelemahan-kelemahan itu," tegas anak buah SBY di PD itu.
Karenanya Agus menyarankan Jokowi fokus dalam mengelola perekonomian dan tidak lagi terlalu banyak membuat kebijakan bernuansa pencitraan.
"Gak perlu terlalu banyak kebijakan yang nyeleneh-nyeleneh lah. Kebijakan untuk pencitraan dan lain sebagainya. Kebijakan yang kurang tepat itu ditinggalkan saja, kebijakan Pak SBY yang bagus diteruskan, kalau ada kurang bagus ditingkatkan," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto menilai anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjadi bukti bahwa tim ekonomi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Qatar dan Abu Dhabi Bakal Gelontorkan Duit untuk Indonesia, Ada Apa?
- Daewoong Memperkenalkan Terapi Sel dari Fasilitas yang Sudah BPOM CPOB
- BTN Gelar Anugerah Jurnalistik & Foto 2025, Ada Hadiah Rp 175 Juta
- Kenaikan PPN 12% Dinilai Meningkatkan Angka Pengangguran
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama