Soal Rusia di G20, Budiman Nilai Jokowi Bisa Mengulangi Sejarah Kepemimpinan Soekarno
Mantan anggota DPR RI itu juga tidak ingin Indonesia diintervensi oleh negara lain terkait kehadiran Rusia dalam KTT G20.
“Kita harus menunjukkan sikap kita sebagai sebuah negara yang secara historis memang besar,” ujar Budiman.
Sebagai sebuah negara besar yang memimpin G20, Budiman berkata Indonesia bisa memaklumi apabila negara-negara lain memberikan masukan terhadap beberapa perkembangan G20 saat ini. Namun, dia menilai Indonesia tidak perlu menganggap itu sebuah intervensi.
Budiman mengingatkan Konferensi Asia Afrika yang dilakukan pada 60-an menjadi bukti bahwa Indonesia pernah berkiprah untuk suatu tugas dunia yang besar. Dia menilai Pemerintahan Jokowi bisa mengulangi sejarah itu.
Bagi Indonesia, Budiman menambahkan G20 tidak hanya untuk meningkatkan pariwisata karena didatangi oleh negara-negara asing. Namun, lebih jauh menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sikap yang tegas terhadap keberlangsungan perekonomian dunia.
“Terus terang saya berharap banyak dengan G20 kita bernostalgia dengan peranan Indonesia sebagai negara berpenduduk nomor empat di dunia, kita mampu berkiprah di ajang internasional. Dan ini merupakan kesempatan kita,” ujar Budiman. (tan/jpnn)
Budiman Sudjatmiko tidak sepakat Rusia dilarang hadir dalam konferensi tingkat tinggi itu di Bali. Dia menilai pemerintah bisa mengulangi sejarah.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto