Soal Sadapan KPK, Hartati Mengaku Pura-Pura Saja
Jumat, 14 Desember 2012 – 05:50 WIB

Soal Sadapan KPK, Hartati Mengaku Pura-Pura Saja
Hartati menegaskan, perusahaannya di Buol sedang kacau karena diduduki preman sehingga ia terpaksa berbaik-baik ke Amran agar perusahannya di Buol aman. Terlebih lagi, kata Hartati, saat itu Amran meminta dana untuk membiayai kampanyenya pada Pemilukada Buol.
"Walaupun itu pembicaraan di telepon, itu intinya adalah "omdo". Omong doang, kalau saya menolak secara kasar, nanti kasusnya (kekacauan di perkebunan) dilontarkan lagi," tutur Hartati.
Namun, diakui Hartati, uang sebanyak Rp2 milar dari Rp3 miliar yang diminta Amrah tetap cair karena kesalahan anak buahnya, Totok Listiyo.
“Kalau enggak ada anak buah saya melakukan penyimpangan, maka KPK tidak akan menangkap,“ tegas Hartati menyalahkan anak buahnya.
JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan suap demi Hak Guna Usaha (HGU) atas ribuan hektar lahan di Buol, Siti Hartati Murdaya, menyebut isi rekaman sadapan
BERITA TERKAIT
- Salah Gunakan Profesi, Pengacara Penyuap Hakim Dinilai Mengkhianati Rakyat
- Sebanyak 601.412 Peserta UTBK-SNBT 2025 Bakal Tidak Tertampung
- HI Sebar Qurban ke Pelosok Maluku, Warga Terharu Saat Terima Sapi
- Pramono Minta Para Pelamar PPSU hingga Damkar Seharusnya Daftar ke Kelurahan
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan