Soal Santri Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Hasil Rekaman CCTV, Oh Ternyata
jpnn.com, PRABUMULIH - Polres Prabumulih masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya KLA, 13, santri pondok pesantren Al Furqon yang diduga dianiaya kakak kelasnya.
Untuk mengusut kasus tersebut, pihak kepolisian juga mempelajari rekaman kamera pengintai alias CCTV yang ada di pesantren tersebut.
Berdasarkan hasil rekaman itu, diduga memang ada tindakan kekerasan yang dilakukan kakak kelasnya terhadap KLA.
“Dari rekaman CCTV yang ada memang ada kekerasan terhadap santri,” ujar Kanit PPA Polres Prabumulih, Iptu Sardinata, kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).
Kendati demikian, sambung Sardinata, pihaknya belum mengetahui apa penyebab terjadinya aksi kekerasan itu serta apa penyebab kematian korban.
“Kekerasan dalam CCTV itu ada namun untuk apa penyebab meninggal masih kita dalami,” katanya.
Ketika ditanya apakah pelaku penganiayaan berinisial W seperti isu yang beredar dimasyarakat, Kanit PPA enggan berkomentar. Namun dirinya menuturkan, pelaku belum ditahan.
“Belum (belum ditahan), kami masih menunggu (penyidikan) dulu,” ucapnya.
Polres Prabumulih masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya KLA, 13, santri pondok pesantren Al Furqon yang diduga dianiaya kakak kelasnya.
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas