Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan

Pilih Merokok atau Tinggalkan Jabatan

Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan
Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan
 

Mereka bukan perokok, mereka setiap hari... dipaksa menghirup asap rokok. Orang bilang... mereka perokok pasif. Bulikku yang satu terpaksa kerja di satu ruangan... di kantornya... yang isinya orang-orang yang.... semuanya perokok.

 

Bulikku yang satunya lagi, suaminya perokok berat. Dia habiskan waktunya... bercengkerama, makan, tidur dengan suaminya yang tidak pernah lepas dari rokok... Aku pikir.... mereka ini, bulik-bulikku, sejatinya para korban orang-orang yang kurang peduli...

 

Duh Gusti... ampunilah dosa2 bulik-bulikku itu... Juga, limpahkan kasih-MU bagi yang lain, yang tidak berdaya, para korban perokok. Duh Gusti... berilah petunjuk kepada orang-orang yang kurang peduli itu...

 

Duh Gusti... terima kasih dan puji syukur... aku haturkan. Nyatanya... Engkau telah berikan kekuatan padaku dan kawan2ku untuk jadikan bilik, lorong, selasar, dan ruang-ruang majelis tempatku bekerja... terbebas dari kurang peduli. (Murtaqi Syamsuddin, direktur bisnis dan manajemen risiko)

INILAH CEO"s note edisi ke-9 yang untuk menuliskannya tidak perlu mikir. Ini gara-gara e-mail curhat seorang karyawan yang dikirim ke beberapa

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News