Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan
Pilih Merokok atau Tinggalkan Jabatan
Senin, 20 September 2010 – 01:10 WIB
Kalau orang luar negeri datang ke kantor kita, mereka merokoknya keluar gedung. Atau ke ruang khusus tempat merokok. Yakni saat rapat break 10-15 menit... kemudian balik dan lanjut kerja. PLN sudah lama punya buku COC (code of conduct, Red) dan sudah naik cetak edisi yang baru. Tapi kayaknya hanya akan menjadi etalase berikutnya kalau tidak diimplementasikan.
Hanya waktu yang akan menjawab... apakah PLN bangkit... atau sebaliknya. Ini hampir terjadi di seluruh PLN. Lebih gawat lagi mereka juga masih merokok di kamar kecil alias WC. Maaf ini hanya mengungkapkan ketidakberdayaan saya melihat kondisi ini. Semoga masih ada waktu untuk menikmati hari-hari kerja TANPA ASAP ROKOK di luar bulan Ramadhan. (Tri Prantoro, perencanaan korporat PT PLN).
***
Kok sama ya. Ini juga kegelisahan saya. Saya pernah masuk ke salah satu ruang Kadiv (kepala divisi). Uh! Bau asap rokok. Yang juga berat adalah: banyaknya puntung rokok di sekitar kita. Saya sudah minta bagian umum untuk mengadakan pos penerimaan puntung rokok setelah Lebaran nanti. Dengan imbalan Rp 1.000/puntung.
INILAH CEO"s note edisi ke-9 yang untuk menuliskannya tidak perlu mikir. Ini gara-gara e-mail curhat seorang karyawan yang dikirim ke beberapa
BERITA TERKAIT