Soal SP3 Awang Faroek, Kejagung Membingungkan
Senin, 03 Juni 2013 – 20:32 WIB
JAKARTA- Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Andhi Nirwanto mengeluarkan pernyataan membingungkan terkait penghentian penyidikan kasus korupsi pengalihan dan pemanfaatan dana hasil penjualan saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan tersangka Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Menurut mantan Kajati Kaltim tersebut, kasus yang disidik sejak 6 Juli 2010 itu dihentikan karena tak cukup bukti. "Lalu dihubungkan dengan putusan dua terpidana lain (Anung Nugroho dan Apidiah Triwahyudi) yang sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap)," ucapnya Senin (3/6).
Andhi yang keluar dari ruang kerjanya sudah mengenakan pakaian olahraga, langsung masuk ke dalam mobil dinas tak menghiraukan pertanyaan wartawan selanjutnya. Anung merupakan Direktur Utama PT Kutai Timur Energi (KTE) sementara Apidian menjabat Direktur KTE.
KTE adalah perusahaan swasta yang diserahi tugas oleh pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mengelola uang hasil penjualan saham KPC senilai Rp 576 miliar. Saat kejadian tahun 2006, Awang masih menjabat sebagai Bupati Kutim.
JAKARTA- Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Andhi Nirwanto mengeluarkan pernyataan membingungkan terkait penghentian penyidikan kasus korupsi
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis