Soal Staf Jokowi dari Milenial, Mufti Anam: Memacu Ekonomi Kerakyatan Berbasis Inovasi
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Mufti Anam angkat topi dengan langkah Joko Widodo mengangkat tujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial.
“Pak Jokowi ini kan visioner, melihat jauh ke depan, bukan hanya 5-10 tahun, tetapi Indonesia 50-100 tahun ke depan. Di era teknologi yang perubahannya luar biasa dinamis ini, dasar-dasar kebijakan berbasis inovasi harus digerakkan. Kehadiran kawan-kawan muda di lingkaran Pak Jokowi akan memperkaya perspektif beliau dalam mengambil kebijakan strategis,” kata anggota Komisi VI DPR RI tersebut, Kamis (21/11) malam.
Pria kelahiran Banyuwangi ini menambahkan, kemampuan berinovasi, kreativitas dan penguasaan teknologi yang dimiliki para milenial tersebut, harus mampu dibumikan untuk memberi perspektif kebijakan yang berpihak ke rakyat kecil di seluruh pelosok kampung, jangan cuma ke masyarakat dan anak muda perkotaan saja.
Dalam konteks itulah, Mufti menilai, perpaduan antara tim milenial dan kekayaan perspektif dari sosok berpengalaman di lingkaran Jokowi bakal menghasilkan latar yang positif untuk menelurkan kebijakan publik yang brilian.
“Di sana ada ekonom kerakyatan Pak Arif Budimanta yang paham 1000 persen soal filosofi ekonomi Pancasila. Gagasannya progresif. Pengalaman Pak Arif terentang panjang. Nah, itu berpadu dengan gagasan teknologi dan tren kekinian kawan-kawan milenial. Jadilah itu barang, bakal memandu lahirnya kebijakan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi,” ujar wakil rakyat yang terpilih dari daerah pemilihan Jatim II (Kabupaten/Kota Pasuruan dan Kabupaten/Kota Probolinggo) ini.
Sebelumnya, Jokowi telah mengumumkan pengangkatan sejumlah staf khusus. Mereka yang dari milenial ialah Putri Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan SabangMerauke), Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (difabel tunarungu), Billy Mambrasar (pemuda asal Papua, penerima beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Maruf (aktivis kepemudaan mahasiswa, mantan pengurus Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Andr Taufan Garuda (CEO Amartha).
Mufti menambahkan, dukungan setinggi-tingginya juga layak dilayangkan atas kiprah Angkie Yudistia, penyandang disabilitas yang diangkat Jokowi sebagai staf khusus presiden.
Mufti mengatakan, perpaduan antara milenial dan sosok berpengalaman di tim staf khusus presiden bakal menelurkan kebijakan yang brilian.
- Yovie Widianto Jadi Staf Khusus Presiden, Begini Komentar Once Mekel
- Banyak Produk Impor Tak Terdata, Mufti Anam: UMKM Bakal Makin Dirugikan
- Jokowi Menugaskan Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
- Mufti Anam Usul DPR Bikin Panja Menelusuri Investasi BUMN di Sejumlah Perusahaan Startup
- Salam 3 Jari Itu dalam Bahasa Isyarat Artinya I Love You
- Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya