Soal Subholding Pertamina, Pengamat UGM: Kinerja Masing-masing Bisa Diukur
Soal Pembentukan Subholding Pertamina, Pengamat UGM: Kinerja Masing-masing Bisa Diukur

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tumiran menilai restrukturisasi di tubuh Pertamina bukan sebagai bentuk pemisahan perseroan. Sebab enam subholding yang dibentuk tersebut masih berada dalam kendali Pertamina.
“Bukan (pemisahan). Karena masih di bawah pengawasan holding-nya,” ucap Tumiran.
Secara manajemen, kata Tumiran subholding yang dibentuk terpisah. Tetapi dalam arti, bahwa subholding masih menjalankan garis kebijakan Pertamina.
“Bahkan, dengan adanya manajemen baru pada subholding, maka kinerja masing-masing subholding bisa diukur. Dan kalau bisa diukur, berarti efisiensinya juga terukur,” lanjut mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ini.
Melalui manajemen baru di tubuh subholding tersebut diharapkan berdampak positif untuk Pertamina. Artinya, baik kinerja Pertamina sebagai induk holding maupun masing-masing subholding akan meningkat.
“Diharapkan efisiensi meningkat, perfoma perusahan juga meningkat. Karena memang itu kan tujuan pembentukan subholding,” jelas Tumiran.
Tumiran juga berharap, ke depan Pertamina bisa mempertimbangkan keberadaan subholding yang membawahi industri energi bersih, termasuk baterai.
Sebab, saat ini bidang energi di berbagai belahan dunia memang sedang mengalami transisi energi. Yaitu, dari ketergantungan energi fosil kepada energi bersih.
Pembentukan subholding Pertamina masih hangat menjadi pembicaraan di sektor energi.
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- Jelang Mudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga Avtur di 37 Bandara
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik