Soal Sumber Waras, Ratna Sarumpaet: Anak SMP Juga Tahu
jpnn.com - JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet melihat ada kemarahan yang luar biasa terhadap kondisi Jakarta. Hal ini disampaikan Ratna yang hadir bersama Aktivis Gerakan Selamatkan Jakarta ketika bertemu dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan RI.
"Jadi aliansi ini sebenarnya semangatnya begini, di Jakarta kalau saya perhatikan ada kemarahan yang luar biasa, bukan pada kasus, kemarahan itu kepada kondisi Jakarta, seperti penggusuran dan lain-lain," kata Ratna di BPK RI, Jakarta, Senin (20/6).
Dalam pertemuan itu, Ratna juga menyinggung mengenai pembelian lahan RS Sumber Waras. Di mana, Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penyelidikannya menyatakan tidak ada perbuatan melawan hukum.
Ratna tidak yakin dengan keputusan KPK. Pasalnya, Ratna berpegang pada audit yang dilakukan oleh BPK. Dari hasil audit BPK, ada indikasi kerugian keuangan negara dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Saya pikir anak-anak SMP di rumah, di seluruh Indonesia juga tahu ada persoalan," ucap Ratna.
Ratna menjelaskan, Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta memberikan dukungan kepada BPK terkait dengan hasil audit investigasi pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Kami datang ke sini untuk mengingatkan, kami di belakang bapak-bapak dan saya rasa di seluruh Indonesia ada di belakang BPK. Ini harus diperbaiki. Perjuangan teman-teman dari BPK untuk memperjuangkan audit itu kami tunggu betul," ungkapnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet melihat ada kemarahan yang luar biasa terhadap kondisi Jakarta. Hal ini disampaikan Ratna yang hadir bersama Aktivis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS