Soal Survei Lingkungan Belajar, Dede Yusuf Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mengatakan survei lingkungan belajar yang sedang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai catatan untuk menemukan data yang lebih faktual.
Dede Yusuf menduga, hal ini tak lepas dari kekhawatiran pemerintah terhadap situasi kebangsaan yang berkembang saat ini.
Dia mencontohkan, temuan terdahulu memperlihatkan beberapa kampus di Indonesia yang terindikasi terpapar ajaran yang tidak sesuai Pancasila.
Namun, Dede enggan mengomentari lebih lanjut mengenai polemik terkait survei lingkungan belajar.
“Ini mungkin dijadikan catatan agar ditemukan data yang lebih faktual, kalau surveinya saya belum bisa jawab, nanti setelah kami lihat akan kami bahas di komisi," tutur Dede.
Yang jelas, Dede menegaskan bahwa guru dan kepala sekolah punya peranan penting dalam menanamkan kemajemukan di sekolah.
Selain itu, proses belajar mengajar dan kurikulum juga perlu dilakukan penyesuaian agar relevan dengan perkembangan zaman yang ada, termasuk mengakomodasi kebinekaan.
Terpisah, Pengamat Pendidikan Ina Liem mengungkapkan survei lingkungan belajar dalam komponen Asesmen Nasional dipergunakan untuk memetakan sekolah atau daerah yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi terbentuknya generasi muda, yang berkebinekaan.
Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mengatakan survei lingkungan belajar yang sedang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
- Menag Sebut 500 Kasus Perceraian Karena Beda Pilihan, Dede Yusuf Tanggapi Begini
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini