Soal Surya Paloh dan Sohibul Iman Berangkulan, Jokowi: Apa yang Salah?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui dirinya memang cemburu melihat pelukan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS M Sohibul Iman.
Hal ini disampaikan Jokowi merespons isu berangkulan antara Paloh dengan Sohibul yang belakang dimaknai beragam oleh publik.
"Urusan rangkulan, Bang Surya dan Pak Sohibul Iman, itu hanya masalah kecemburuan,” kata Jokowi saat berpidato dalam penutupan Kongres Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11) malam.
Pada acara itu hadir Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, dan ribuan kader Nasdem.
“Masalah kecemburuan, karena memang saya tidak pernah dirangkul seerat itu. Tetapi sehabis saya menyampaikan sambutan, saya akan peluk erat Bang Surya lebih erat daripada dia memeluk Pak Sohibul Iman," sambung suami Iriana itu.
Mantan wali kota Surakarta itu lantas mempertanyakan apa salahnya berangkulan. Apalagi kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan dan kebangsaan. Justru itu menurutnya hal yang bagus.
"Sangat bagus sekali apa yang dicontohkan Bang Surya, apa yang salah? Apa yang keliru? Berangkulan itu untuk komitmen persaudaraan untuk komitmen kerukunan untuk komitmen persatuan sebagai kita sebangsa setanah air,” sebutnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga meminta candaannya soal rangkulan Surya Paloh dengan Sohibul, merupakan gurauan sebagai sahabat dekat. Sehingga, tidak perlu dikomentari melebar ke mana-mana.
Presiden Joko Widodo alis Jokowi menyinggung tentang isu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS M Sohibul Iman berangkulan.
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Ogah Kecolongan, Surya Paloh Kirim Tim Khusus untuk Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Surya Paloh Tegaskan tak Mungkin jadi Ketua Umum NasDem Sepanjang Masa
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar