Soal Tarif Trump, Wali Kota Semarang Sebut Ekonomi Global Sedang Goro-Goro

jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti angkat bicara soal kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif timbal balik atau resiprokal sebesar 32 persen terhadap Indonesia.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai bagian dari dinamika ekonomi global yang tidak bisa dihindari dan membawa dampak tersendiri bagi pemerintah daerah.
Agustina menyatakan fenomena ekonomi seperti ini sudah menjadi bagian dari realitas dunia internasional saat ini.
Dia menegaskan pentingnya kesadaran terhadap konsekuensi ekonomi global yang bisa merambat hingga ke tingkat daerah.
"Ada fenomena ekonomi internasional yang seperti itulah. Ada positif, negatif, ada berbagai macam pendapat dari para pengamat. Mengapa, kok, riuh rendah? Kami meyakini bahwa itu memberi dampak sedikit banyak kepada masyarakat," ujar Agustina di Balai Kota Semarang, Selasa (8/4).
Menurutnya, kebijakan ekonomi di tingkat internasional, khususnya dari negara adidaya seperti Amerika Serikat memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kestabilan ekonomi dan sosial di daerah.
Apalagi, kata dia, Semarang sebagai ibu kota provinsi memiliki konektivitas yang luas dengan daerah lain, baik dalam aspek perdagangan, distribusi logistik, maupun pergerakan tenaga kerja.
"Kami meyakini bahwa itu memberi dampak sedikit banyak kepada masyarakat. Sebagai pemimpin di sebuah kota, tentu apalagi ibu kota, yang konektivitas antardaerahnya sangat banyak," ujarnya.
Tarif Trump memicu goro-goro ekonomi global, Wali Kota Semarang menyebut daerah tidak bisa diam.
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?