Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ketum LDII Ajak Insan Sepak Bola Evaluasi Diri
"Tim yang kalah mengevaluasi diri mengapa bisa kalah, yang menang enggak perlu euphoria sehingga membuat kerusakan,” imbuhnya.
Menurutnya penonton yang ada di stadion adalah pendukung atau suporter yang bila dikelola bisa menjadi pemersatu, bukan menjadi permusuhan yang berkelanjutan.
"Mari evaluasi diri, aparat juga evaluasi mengenai kelalaian apa yang terjadi, tentu ada konsekuensi. Ini jadi protap yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku sepak bola," tuturnya.
Senada dengan KH Chriswanto Santoso, Pengurus Persatuan Sepak Bola Bogor (PSB) Heriana Kurniawan turut berbelasungkawa terhadap insiden tersebut.
Dia mengatakan pemicu kejadian itu ada beberapa hal, seperti ketidakpuasan penonton terhadap kekalahan Arema FC dan terpancingnya aparat oleh aksi suporter yang masuk ke tengah lapangan.
“Saya melihat ketidaksiapannya panitia pelaksana (panpel) untuk mengantisipasi membludaknya penonton,” ujarnya.
Heriana yang juga pengurus Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya (PKOSB) DPP LDII, berpendapat federasi perlu berbenah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Penonton juga harus sportif, ketika timnya kalah, ya, harus bisa legowo menerima, selama ini masih banyak suporter yang tidak terima timnya kalah,” ungkapnya. (zil/jpnn)
Ketum DPP LDII mengajak insan sepak bola untuk evaluasi diri terkait tragedi Stadion Kanjuruhan yang memakan korban.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Oknum Komdigi Terlibat Judol, Ormas Islam Ini Singgung Akhlak dalam Perekrutan ASN
- Warga LDII Diminta Netral, Bijak Menggunakan Hak Pilih di Pilkada
- Rakornas LDII Rumuskan Penguatan Organisasi dan Sukseskan Pilkada 2024
- Peringati Hari Bhakti Adhyaksa-HUT RI, Kejagung dan LDII Kolaborasi Baksos