Soal Tuntutan THR & Status Mitra Platform Online, Modantara Singgung PHK Massal

"Fleksibilitas menjadi daya tarik utama model kerja ini, memungkinkan pekerja menyeimbangkan pekerjaan dengan komitmen lain seperti pendidikan atau pengasuhan anak," ucapnya.
Namun, tuntutan THR bagi mitra platform online memunculkan tantangan baru. Agung lantas balik mengingatkan kebijakan yang tidak berimbang bisa berdampak serius pada industri.
Apalagi, pelaku industri on-demand telah menjalankan berbagai inisiatif untuk mendukung mitra, seperti bantuan modal usaha, beasiswa pendidikan, dan paket bahan pokok.
Pemberlakuan kebijakan baru terkait Bantuan Hari Raya (BHR) berpotensi memaksa perusahaan melakukan penyesuaian bisnis, yang dapat mengurangi program kesejahteraan jangka panjang.
“Kami khawatir kebijakan ini justru mengurangi manfaat yang selama ini dinikmati oleh mitra,” tegasnya.
Sementara itu, ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menekankan pentingnya solusi win-win.
Hal itu dikarenakan, industri transportasi online berkembang pesat karena fleksibilitasnya.
"Jika dipaksa menerapkan model bisnis konvensional, pertumbuhan industri bisa terhambat. Solusinya harus adil bagi semua pihak, tanpa mengorbankan keberlanjutan sektor ini,” ujarnya.
Soal tuntutan THR dan status mitra platform online, Direktur Eksekutif Asosiasi Modantara Agung Yudha menyinggung PHK massal
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Outlet Pegadaian Galeri 24 Diburu Masyarakat
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Momen Lebaran, Gubernur Harum Beri 3 THR Spesial Untuk Rakyat Kaltim
- Perusahaan Aplikator Hanya Beri BHR Rp50 Ribu untuk Driver Ojol, Begini Respons Wamenaker