Soal Vaksin Sinovac, China Tegaskan Indonesia Memang Prioritas
jpnn.com, BEIJING - Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (6/12) malam.
Pemerintah China menyatakan untuk sementara tidak melayani permintaan yang diajukan negara lain setelah vaksin COVID-19 tiba di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam percakapan antara Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao dengan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Rabu (9/12) malam.
"Uji klinis fase ketiga menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini tinggal menunggu persetujuan untuk dipasarkan di China. Selama menunggu persetujuan tersebut, kami tidak melayani permintaan dari negara lain, kecuali yang sudah tiba di Indonesia karena memang telah menjadi prioritas kami," kata Wu sebelum menuju tempat acara utama resepsi diplomatik peringatan HUT ke-75 RI.
Pengiriman tahap pertama vaksin COVID-19 buatan Sinovac itu, lanjut dia, sesuai dengan komitmen Presiden China Xi Jinping kepada Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Meskipun hubungan diplomatik China dengan Indonesia mengalami pasang surut, Wu melihat adanya peningkatan kerja sama yang cukup berarti dalam beberapa tahun terakhir.
"Malam ini izinkan saya mengucapkan selamat HUT RI yang ke-75. Saya tahu perjuangan rakyat Indonesia cukup gigih sehingga mengantarkan kepada kemerdekaan," ujarnya.
Tahun ini merupakan tahun yang ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dengan China. Pada 1965-1990, hubungan kedua negara sempat beku.
Pemerintah China menyatakan, Indonesia memang proritas untuk mendapatkan vaksin COVID-19 buatan Sinovac.
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Dubes Lutong: Arahan Presiden Prabowo Bikin Indonesia-China Makin Mesra
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Pameran Film Tiongkok 2025 Sukses Digelar, Mempererat 75 Tahun Hubungan Diplomatik
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024