Soal Viral Penulisan Aksara Jawa di Plang Disdikbud Jateng, Pakar Unnes: Kesalahan Fatal

Soal Viral Penulisan Aksara Jawa di Plang Disdikbud Jateng, Pakar Unnes: Kesalahan Fatal
Pakar Bahasa Jawa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomo. FOTO: Instagram @suciptohp.

Menurutnya, kesalahan penulisan aksara Jawa tak perlu terjadi dengan hanya melibatkan seorang guru mata pelajaran Bahasa Jawa dari sekolah menengah atas berstatus negeri yang terletak di bilangan Jalan Pemuda.

"Di depan itu ada SMA-SMA, ada guru Bahasa Jawanya tinggal ditarik diminta untuk membaca pasti bisa. Ini tingkatan yang tidak terlalu rumit sekalipun kemudian muncul beberapa hal yang awam tidak tahu," ujarnya.

Doktor ilmu seni ini menyatakan penulisan itu fatal bahwa pangkon seharusnya tidak ditempatkan di tengah kata, tetapi di akhir kalimat untuk mematikan aksara.

Kesalahan penempatan pangkon berada di di tengah kata 'pemerintah', 'provinsi', dan 'pendidikan'. Belum lagi pembacaan 'Pro' di awal 'Provinsi' menjadi 'Pra'. Termasuk ada taling, dan tarung berjejer membuat aksara tak bisa terbaca.

"Bukan hanya salah, tetapi tidak terbaca. Ini jadi titik yang sangat memprihatinkan. Kesalahan itu sangat fatal," ujar sang penulis buku Wong Jawa Kok (Ora) Ngapusi: Esai-esai Budaya itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) Uswatun Hasanah tak mengelaknya. Termasuk kesalahan telah terjadi sejak tiga tahun lalu.

"Iya (benar, red). Saat ini sudah dilepas untuk disesuaikan," kata Uswatun saat dikonfirmasi JPNN.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (5/3).

Uswatun menyatakan saran yang dikemas melalui konten video di medsos tersebut menjadi perhatian dalam penulisan Aksara Jawa ke depannya. "Terima kasih atas saran yang membangun," kata Uswatun.(wsn/jpnn)

Pakar Unnes mengkritik kesalahan penulisan Aksara Jawa di plang Dinas Pendidikan Jateng.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News