Soal Zero ODOL, Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan Muatan

Soal Zero ODOL, Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan Muatan
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) mengakui tidak bisa menerapkan kebijakan Zero ODOL jika tidak diberikan toleransi kelebihan muatan sebesar lima persen. Foto: ANTARA/HO.

Dia juga berharap pemerintah juga memperhatikan bagaimana kondisi di lapangan yang sesungguhnya sebelum menerapkan kebijakan Zero ODOL ini nantinya.

“Jangan sampai kebijakan Zero ODOL ini nantinya hanya menambah kesulitan bagi industri untuk menjalankannya,” ucapnya.

Dia memberi gambaran seperti ini. Sekarang ini kondisi truk 16 ton misalnya, kalau mengikuti kebijakan Zero ODOL nanti truk itu hanya bisa memuat pupuk sebanyak 8 ton saja.

Dengan 16 ton itu, HPP atau penjumlahan dari biaya produksi dan distribusi misalkan Rp 100.

Namun, jika mengikuti Zero ODOL, berarti truk yang tadinya membawa pupuk sebanyak 16 ton itu hanya bisa mengangkut 8 ton saja.

Artinya, butuh dua truk untuk membawa muatan 16 ton. HPP-nya juga otomatis menjadi naik dua kali lipat menjadi Rp 200.

“Nah, untuk meminimalkan kenaikan besaran HPP inilah kita minta agar ada toleransi sebesar lima persen dari muatan Zero ODOL. Ini yang akan kita negosiasikan nanti dengan Kemenhub untuk menjadi berapa ton toleransinya,” ujarnya.

Pasalnya, kata Tossin, ada perubahan HPP pupuk yang menjadi persoalan terhadap besaran subsidinya.

Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) mengakui tidak bisa menerapkan kebijakan Zero ODOL jika tidak diberikan toleransi kelebihan muatan sebesar lima persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News