Sociopreneur Indonesia Gelar Festival of Social Creativity 2019
Namun, terlepas dari rasa senang tersebut, Maskuk dan Laviola memiliki pengalaman dan kesan yang berbeda setelah acara. "Senang karena bisa bertemu teman dari berbagai daerah, baik relawan, panitia, ataupun teman-teman lainnya”, kata Maskuk.
Sedangkan Laviola mengatakan acara ini penuh tantangan. "Anak-anak sulit diatur dan diberi instruksi," candanya. "Pada akhirnya, kebersamaan itulah yang terpenting, karena dengan bersama banyak yang bisa dicapai," imbuh Laviola.
Dia berharap, kebahagiaan dan kebersamaan yang dirasakan oleh siswa sekolah juga diterima oleh relawan dan partisipan FesoVity lainnya. Seperti tema yang diusung, “The Power of Togetherness”, kebersamaan menjadi kunci agar penyebaran energy positif dapat terus ditebar di masyarakat. (*/jpnn)
FeSoVity 2019 dihadiri oleh 1.000 orang yang terdiri dari murid SD, SMP, orang tua, guru, relawan, komunitas, dan masyarakat umum.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PNM Cetak Enterpreneur Muda dari Daerah 3T lewat Madani Entrepreneur Academy 2024
- Menteri Teten Minta Pelaku Usaha Mikro Ubah Pola Pikir dari Survival Jadi Enterpreneur
- Dirc Richard Menginspirasi, Insan Jasa Raharja Harus Bisa Menggali Potensi
- Fadel Muhammad Dorong Sarjana Baru Berani jadi Entrepreneur
- Komunitas Teman Sandi Rangkul Ratusan Anak Muda Bone Jadi Enterpreneur
- Kemenkominfo Gencarkan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital