Sodorkan Data, Kapitra PDIP Coba Patahkan Tuntutan KAMI
Indonesia, katanya, mengalami pertumbuhan ekonomi (PE) minus 5,32%.
Namun jika dibandingkan dengan Malaysia, PE-nya -17,1%, Filipina -16,5%, dan Singapura -12,6%.
"Dengan negara sebesar ini dan dengan jumlah penduduk salah satu yang terbanyak di dunia, jelas hal ini patut untuk diapresiasi," tegas mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini.
Menurut Kapitra, bangsa ini harus optimistis karena IMF, Bank Dunia, dan OECD memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh positif pada 2021.
IMF memprediksi ekonomi indonesia tumbuh 6,1 persen, Bank Dunia 4,8 persen dan OECD memperkirakan naik 5,5 persen.
"Persoalan hukum, jika KAMI benar-benar dapat mendengarkan suara rakyat, jelas tidak tepat sasaran untuk menyasar pemerintah dalam isu hukum," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Dia menambahkan, isu hukum yang sedang bergulir dan menjadi perhatian masyarakat adalah mengenai rancangan undang-undang yang diusulkan DPR dan itu merupakan ranah dari DPR, bukan pemerintah.
"Ketika pemerintah intervensi dalam kewenangan lembaga lain, maka fungsi pemisahan kekuasaan tidaklah berguna," tandas Kapitra. (fat/jpnn)
Kapitra Ampera berupaya mematahkan sejumlah tuntutan KAMI yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Tanggapi Sengketa Pilpres 2024, GPKR Mengetuk Hati Para Hakim MK, Begini Harapannya
- Alasan PKS Usulkan Din Syamsuddin jadi Tim Pemenangan AMIN