Sodorkan Visi, Yusril Pentingkan Sistem Ketimbang Akhlak

Sodorkan Visi, Yusril Pentingkan Sistem Ketimbang Akhlak
Sodorkan Visi, Yusril Pentingkan Sistem Ketimbang Akhlak

jpnn.com - JAKARTA - Meski berasal dari partai Islam, calon presiden Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra tidak akan mengedepankan pembangunan akhlak jika terpilih nanti. Pakar hukum tata negara ini mengaku lebih memilih untuk membangun sistem penegakan hukum yang baik.

"Saya lebih memilih sistem dibanding orang baik," kata Yusril saat berbicara di acara seminar yang digelar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), di Aula Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat (7/3).

Menurutnya, tugas utama negara adalah membangun sistem yang kuat. Pasalnya, hanya sistem yang dapat menjamin peraturan ditegakkan.

Dijelaskannya bahwa tanpa sistem yang kuat, orang-orang berakhlak baik pada akhirnya akan berubah menjadi buruk. Sedangkan di dalam sistem yang baik, orang-orang jahat akan dipaksa untuk berbuat baik.

"Lihat saja orang Indonesia ketika dia ke Singapura pasti jadi disiplin. Kalau orang Singapura ke Batam ya kelakuannya jadi kayak orang Indonesia," ujar mantan Menteri Kehakiman ini.

Ia menegaskan, penegakan hukum harus dimulai dari presiden. Seharusnya, sambung Yusril, presiden bisa mengarahkan pembangunan sistem hukum.

"Seringkali bentrok kebijakan dengan presiden. Tapi presiden punya kewibawaan soal itu walaupun tidak bisa intervensi. Presiden tidak bisa intervensi pengadilan tapi bisa memberikan arahan," tandasnya. (dil/jpnn)

 


JAKARTA - Meski berasal dari partai Islam, calon presiden Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra tidak akan mengedepankan pembangunan akhlak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News