Soekarno Sebagai Patron Seni Jadi Topik Kuliah di Australia

Baginya seni bukan semata seni. Seni dan karya seni mampu membuka pikirannya yang lapang. Seni dan karya seni sebagai katarsis sekaligus alat perjuangan.
Oleh karena itu, Soekarno tak pernah sekalipun meninggalkan sesuatu yang kreatif hingga akhir hayatnya.
Mikke menilai kerja sama kedua kampus ini sangat penting untuk para mahasiswa. Kedua kampus yang berada dalam bidang seni humaniora ini perlu saling terus memberikan sumbangan baik bagi riset dan pemecahan masalah di dunia.
Dr. Mikke Susanto. Foto: Dokpri
Menurut Mikke, dunia industri kreatif yang berkembang makin cepat di sebuah negara adalah kasus yang sangat menarik untuk ditelaah dengan perspektif berbeda misalkan melalui pendekatan berbeda antar negara.
“Kuliah ini dapat menjadi contoh kerja sama antarlembaga pendidikan antarnegara di masa kini dan masa depan.(fri/jpnn)
Mikke Susanto diundang untuk memberi kuliah di Asia Institute, The Faculty Arts, Melbourne University Australia tentang Soekarno sebagai patron seni.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Polda Jabar Amankan Mahasiswa PPDS Unpad yang Perkosa Pasien RSHS Bandung
- Wali Kota Farhan Prediksi Perantau ke Bandung Tak Sampai 5.000 Orang
- Kerja Sama TNI-Unud Disorot, Kolonel Agung Bilang Begini
- Kapolres Cari Akun Penyebar Berita Polsek Cakung Minta Tebusan Mahasiswa yang Ditangkap
- Besok, Mahasiswa Surabaya Bersama Masyarakat Sipil Gelar Aksi Tolak UU TNI
- KIM Indonesia Minta Temuan BPK Soal Dugaan Korupsi di Banggai Ditindaklanjuti