Soemardiyono, Sukses Cangkok Ginjal dengan Teknologi Laparoskopi
Bikin Sayembara, Donor Putra Sendiri
Rabu, 18 Januari 2012 – 00:08 WIB
Yon memiliki golongan darah AB. Karena itu, sang donor harus bergolongan darah AB. Di antara tujuh anak Yon, hanya si sulung dan si bungsu yang golongan darahnya AB. Si sulung Fran Eko Cahyono akhirnya bersedia melepaskan ginjal kanannya untuk menggantikan ginjal milik Yon.
Tidak mudah menguatkan mental Fran Eko Cahyono untuk melakoni operasi itu. Pada usia 37 tahun, dia ternyata sangat asing dengan jarum suntik. "Apalagi, operasi pengambilan organ," ujar Yon.
Untungnya, operasi cangkok ginjal itu menggunakan teknologi laparoskopi. Dalam praktiknya, teknologi tersebut hanya diterapkan untuk si donor. Para donor tidak lagi harus menjalani pembedahan besar.
Pinggang donor cukup dilubagi tiga titik dengan ukuran sekitar tiga sentimeter. Dua lubang digunakan untuk memasukkan alat batangan. Dengan dilengkapi alat pemotong dan kamera kecil, alat batangan itu memiliki fungsi menggantikan tangan dokter dalam memotong ginjal donor.
Baru enam orang yang berhasil melakoni cangkok ginjal dengan teknologi laparoskopi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Salah seorang
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas