Soetrisno Bachir ke AS Lihat Pilpres
Kamis, 23 Oktober 2008 – 16:31 WIB
Pertemuan dengan pimpinan Demokrat akan lebih punya makna strategis jika kemudian Barack Obama juga memenangkan pemilihan presiden. ''SB ingin belajar banyak ke Demokrat di AS tentang bagaimana membangun partai yang modern dan cara memenangkan pemilihan presiden,'' ungkapnya
Baca Juga:
Adang juga mengungkapkan, agenda penting lain kunjungan SB ke Amerika adalah melihat dampak krisis keuangan global. Sebelum terbang ke Amerika, katanya, SB telah mendapat laporan dari kolega-kolega bisnisnya di negara super power itu bahwa kondisi perekonomian benar-benar gawat.
"Dari keterangan Mas Tris, makin banyak kelas menangah AS yang tiba-tiba jatuh miskin. Di sejumlah sudut New York saat ini ditemukan makin banyak gelandangan. Saking lesunya perekonomian AS, banyak orang mau menjual rumah dan mobil tapi tidak ada yang mau beli. Dengan terbang langsung ke Amerika, Mas Tris akan merasakan dan melihat secara langsung dahsyatnya dampak krisis yang sedang dialami rakyat Amerika," jelas Adang.(ara)
Namun yang tak kalah menghebohkan dari kunjungan SB ke AS adalah rencananya berinvestasi di sana. "Selama ini banyak pengusaha asal Amerika menanamkan modalnya di Indonesia . Tapi SB sebaliknya, justru dia juga menanamkan modal di Amerika. SB ingin mendorong agar para pengusaha Indonesia tidak hanya jago kandang, tapi juga berani bersaing di kancah global termasuk Amerika," tukas Adang.(ara)
JAKARTA - Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir (SB) melakukan lawatan ke Amerika Serikat. Salah satu agenda lawatan pengganti Amien Rais itu adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi