Soft Skill Siswa SMK Rendah, Kemendikbudristek & GSM Gencarkan Program untuk Kepsek
jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek kembali bekerja sama dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menyelenggarakan pelatihan penguatan ekosistem SMK.
Pelatihan yang berlangsung dari 17 sampai 19 November ini diikuti sebanyak 99 kepala sekolah yang bukan SMK Pusat Keunggulan (PK) dari hampir seluruh provinsi Indonesia.
Menurut Saryadi, pelaksana tugas (Plt) Direktur Mitra Strategi Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek, pengembangan sekolah khususnya SMK tidak bisa dilakukan secara parsial.
"Harus ada upaya saling terkait dan berkesinambungan untuk memastikan investasi yang dilakukan pemerintah bisa optimal,," terang Saryadi, Sabtu (20/11).
Dijelaskannya, GSM sudah melaksanakan pelatihan perubahan mindset dan pendampingan kepada 10 batch kepala SMK PK dan Center of Excellence sejak 2020.
Pelatihan serupa juga pernah diterapkan kepada 100 kepala SMK di Papua dan Papua Barat pada Maret lalu.
Didukung dengan pendampingan di komunitas GSM, upaya ini berdampak pada perubahan ekosistem sekolah di beberapa SMK yang telah mendapatkan pelatihan, bahkan banyak kepala sekolah dan guru bergerak untuk saling bertukar praktik baik secara organik antarsekolah.
"Rekam jejak GSM ini membuka wawasan baru bagi Mitras DUDI untuk mengadopsi pelatihan perubahan mindset yang awalnya untuk kepala sekolah SMK PK, kemudian berlanjut ke bukan SMK Pusat Keunggulan," tuturnya.
Kemendikbudristek menggandeng GSM meningkatkan kemampuan soft skill siswa SMK lewat program bagi para kepsek
- Gaming Symposium Jadi Wadah SMK Berkolaborasi Pelaku Industri Gim
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5