Sofyan Tsauri Pastikan Bukan Anggota Brimob Maupun Intelijen
jpnn.com, JAKARTA - Mantan narapidana teroris (napiter) Muhammad Sofyan Tsauri buka suara terkait tudingan liar yang sengaja diviralkan untuk menyudutkan posisinya belakangan ini.
Mantan polisi ini sempat dituduh pernah bertugas di Brimob dan menjadi intelijen di kalangan teroris.
"Saya bukan anggota Brimob dan intel. Tapi saya (dulu) anggoa Shabara," terang dia kepada wartawan, Senin (21/5).
Menurut dia, tuduhan Habib Rizieq Shihab enam tahun silam bahwa dirinya adalah intelijen justru membuat nyawanya terancam di penjara.
Gara-gara tuduhan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu, ada dua kali upaya pembunuhan terhadapnya.
"Saya nyaris dibunuh dua kali. Saya bukan intelijen. Kalau saya intelijen enggak mungkin sampai usaha saya di bredel. Bahkan istri saya ditangkap dan masuk penjara tiga bulan," urai dia.
Soyfan juga menerangkan, tudingan segerlintir orang soal aksi terorisme yang belakangan ini terjadi sebagai pengalihan isu, sudah sangat keterlaluan.
"Teroris itu fakta. Saya bilang tuduhan pengalihan isu itu jahat dan keji," tegas Sofyan yang juga menjadi pengamat teroris ini.
Mantan narapidana teroris (napiter) Muhammad Sofyan Tsauri buka suara terkait tudingan liar yang sengaja diviralkan untuk menyudutkan posisinya belakangan ini.
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024
- Herindra Ditunjuk Menjadi Kepala BIN, PKR: Dia Sangat Profesional dan Kompeten dalam Bidang Intelijen
- Ada Ancaman Serangan Spyware, Apple Beri Peringatan pada Para Pengguna
- Ketua DPD PDIP Sulteng Bantah Isu Intelijen Ikut Rapat Internal Partai
- Detik-detik 5 Intelijen KKB Pimpinan Egianus Kogoya Digerebek, Tegang
- Strategi Intelijen Pengawasan Pemilu