Solar Dryer Dome, Meningkatkan Nilai Tambah Produk Hortikultura Petani

jpnn.com, JAKARTA - Pengeringan banyak dilakukan pada olahan pertanian seperti produk hortikultura dengan cara mengurangi kandungan air.
Tujuannya agar daya tahan produk hortikultura dapat terjaga lebih lama dengan kualitas yang baik.
Pada umumnya petani maupun pelaku usaha pengolahan hasil hortikultura di Indonesia melakukan pengeringan mengandalkan sinar matahari.
Meskipun metode ini murah, namun produk yang dikeringkan sering kali mengalami kerusakan besar yang disebabkan oleh hujan, serangga, burung dan jamur.
Indonesia terletak di garis khatulistiwa dengan radiasi matahari yang berlimpah sepanjang tahun.
Penggunaan teknologi pengeringan matahari (solar dryer dome) dianggap sebagai solusi yang menjanjikan untuk masalah pengeringan.
Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu berusaha merancang program yang berpihak kepada petani. Di mulai dari sisi hulu, pendampingan budi daya hingga pascapanen.
Tercatat sejak 2019, Kementan memfasilitasi bangunan pengering solar dryer dome kepada pelaku usaha pengolahan yang selama ini masih menggunakan metode pengeringan tradisional, seperti pengeringan di lahan kosong, maupun di pinggir jalan dekat hunian petani.
Kementan di bawah Syahrul Yasin Limpo selalu berusaha merancang program yang berpihak kepada petani. Di mulai dari sisi hulu, pendampingan budi daya hingga pascapanen.
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Hortikultura Jadi Tantangan dan Peluang buat Penyuluh Pertanian
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian