Solar Hijau, Bahan Bakar Alternatif Buatan Dr Hafnan setelah Penelitian Enam Tahun (1)

Terinspirasi Eropa yang Campurannya seperti Susu

Solar Hijau, Bahan Bakar Alternatif Buatan Dr Hafnan setelah Penelitian Enam Tahun (1)
Solar Hijau, Bahan Bakar Alternatif Buatan Dr Hafnan setelah Penelitian Enam Tahun (1)
Ikut mendengarkan dalam presentasi tersebut, Dirjen Migas Dr Ing Evita H. Legowo serta beberapa pejabat di kantor tersebut. Di antaranya, Ir Saryono Hadiwidjoyo SE (direktur pengembangan hilir gas dan minyak) dan Ir Suyartono MSc (direktur di Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas).

Selain para pejabat di lingkungan Departemen ESDM, hadir pula John S. Karamoy, mantan praktisi perminyakan yang pernah menjadi president director PT Medco Energy International dan Slamet Wahyudi, salah satu sponsor dalam penelitian Hafnan yang juga pencinta lingkungan dari Gresik.

Dalam presentasinya, Hafnan menyatakan bahwa apa yang dia lakukan dengan mencampurkan solar dengan air secara prinsip sesungguhnya sudah dilakukan di luar negeri sejak 1980-an, terutama di beberapa negara di Eropa dan AS. ’’Di Eropa dikenal dengan nama water blend diesel fuel,’’ ungkap pria yang mendalami combustion engine (motor bakar) di Ritsumeikan University Kyoto, Jepang, tersebut.

Lantas, apa beda temuan Hafnan dengan water blend diesel fuel (WBDF)? Menurut Hafnan, WBDF adalah campuran solar dengan air berbentuk milky (seperti cairan susu). ’’Kalau bentuknya seperti susu, rasanya kurang enak kalau dibuat bahan bakar,’’ ujar pria yang sehari-hari menjabat ketua Pusat Studi Teknologi Industri Tepat Guna (PS-TITG) di Universitas Trisakti, Jakarta, itu.

Setelah enam tahun meneliti, Dr Ir M. Hafnan MEng akhirnya menemukan sebuah racikan zat aditif yang bisa mencampurkan solar dengan air. Formula yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News