Soldatenkaffe, Kafe Bernuansa Nazi di Bandung yang Hebohkan Dunia
Maksud Hati Ingin Tonjolkan Seni, Malah Dituduh Sebarkan Ideologi
Senin, 22 Juli 2013 – 08:08 WIB
"Saya percaya dan yakin holocaust pernah terjadi. Oleh sebab itu, saya nyatakan bahwa saya telah menjadi korban dari pemberitaan sepihak yang jauh melenceng dari keterangan narasumber," ucapnya seraya menuturkan bahwa pemberitaan di media internasional terkesan dipelintir dan bertujuan mencari sensasi.
Karena itu, Henry mengaku akan menggunakan hak jawab atau melaporkan media yang bersangkutan kepada Dewan Pers. Pasalnya, pemberitaan tersebut telah berdampak negatif terhadap citra dirinya. "Saya punya seluruh bukti tertulis yang berupa pengakuan dari jurnalis yang bersangkutan lewat e-mail bahwa apa yang diberitakan memang berbeda dengan keterangan yang saya berikan saat wawancara," ujarnya.
Keputusan Henry menutup kafe itu juga mendapat dukungan pihak kepolisian. Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau pemilik Soldatenkaffe mengganti atribut yang bernuansa Nazi dengan maksud mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Diimbau agar diganti. Kan tidak ada salahnya. Hal tersebut untuk mengantisipasi agar tidak timbul konflik," ujar Wisnu saat ditemui di Mapolrestabes Bandung kemarin.
Wisnu menegaskan, tidak ada pelanggaran hukum oleh pemilik, namun pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi. "Guna keamanan dan kenyamanan saja kami melakukan langkah preventif (imbauan) dan persuasif (negosiasi)," tuturnya.
Sebagai kota pelesir dan mode, ada ratusan kafe dengan keunikan desain bangunan dan menu masakan di Kota Bandung. Namun, tidak ada yang memiliki
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala