Solidaritas Pengendara GoJek Mengantar Jenazah Gunawan
Tak jauh dari jalan tersebut, sebuah tarup berukuran 5 x 7 meter telah berdiri di teras rumah dan bangku-bangku berwarna hijau tersusun rapi. ’’Silakan masuk, Mas," sapa seorang ibu paro baya yang diketahui bernama Yatmi (67). Dia merupakan orang tua dari Gunawan.
Air mata masih membasahi mata ibu yang memiliki lima anak itu. Dengan terbata-bata, ia meluapkan kesedihannya di depan wartawan koran ini, dengan menceritakan kisah anaknya yang meninggal akibat kecelakaan.
’’Tadi pagi Mas dikuburnya sekitar jam 09.00 WIB. Cuma sebentar kok Mas, nyampe sini (rumah duka) subuh sekitar pukul 02.30 WIB. Karena sudah dimandikan dan dikafani, makanya tadi disalatkan dan langsung dikuburkan,” ungkap Yatmi kemarin siang.
Dia menceritakan mengetahui anak ketiganya itu meninggal saat keluarga Lilis memberi tahu pada Rabu (16/9) sekitar pukul 14.00.
’’Keluarga Lilis yang ngasih tahu kalau anak saya kecelakaan. Tetapi mereka nggak ngasih tahu kalau anak saya meninggal. Mereka ngasih tahunya kalau cucu saya Aldo lagi kritis di rumah sakit,” ujarnya.
Setelah didesak, sambung istri dari alm Karma ini, akhirnya keluarga Lilis mengakui bahwa Gunawan telah meninggal. Sehingga dirinya sangat shock mendengar informasi itu.
’’Saya shock Mas, sampai tetangga-tetangga di samping rumah pada keluar. Makanya saya menghubungi adik saya untuk dimakamkan di sini saja,” katanya.
Saat malam hari, jenazah keduanya diberangkatkan dari Jakarta. Sehingga sekitar pukul 02.30 WIB kemarin sampai di kediamannya menggunakan dua ambulans dan satu mobil pribadi. (p4/c1/ary)
KECELAKAAN maut Kopaja yang menabrak Gunawan (41) alias Gugun, driver Go-Jek, hingga tewas, memunculkan keprihatian publik secara massal. Bukan hanya
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408