Solusi Alternatif Atasi Krisis Air, BP Batam Bakal Daur Ulang Air Limbah
"Bisa saja kami lakukan produksi normal. Tetapi dam akan langsung kering dalam waktu singkat," katanya.
Menurut Enriqo, pengurangan produksi air bersih ini dilakukan untuk kepentingan semua warga Batam. Sambil berharap adanya turun hujan dalam waktu dekat, sehingga debit air baku di lima dam yang dikelola ATB akan bertambah.
"Tetapi masalahnya siapa yang bisa menjamin akan turun hujan. Seperti prediksi BMKG, hujan baru akan turun pada Desember mendatang," katanya.
Ia berharap agar masyarakat untuk bersabar dan memahami situasi yang ada saat ini. Caranya, dengan menghemat konsumsi air bersih.
Sebab, PT ATB berencana melakukan kebijakan pengurangan produksi hingga Februari 2016 mendatang. "Kita harus komitmen untuk menghemat dan menggunakan air seperlunya saja," katanya.
Sementara hingga kemarin (3/9), masyarakat Tiban masih belum mendapatkan pasokan air bersih dari ATB. Padahal, sebelumnya ATB menyampaikan pemberitahuan bahwa aliran air akan terhenti selama 12 jam saj. Namun faktanya, aliran air mati hingga tiga hari.
Warga Tiban makin panik karena stok air yang mereka tampung sudah mulai menipis. Jika hingga hari ini air ATB tak juga mengalir, warga Tiban dipastikan akan kesulitan mendapatkan air bersih.
"Stok air di rumah hanya cukup untuk besok (hari ini, red) saja," ujar Iqbal, salah satu warga Tiban BTN, tadi malam.
BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan beberapa skema mengatasi krisis air bersih di kota ini. Diantaranya dengan memanfaatkan air di lahan
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan