Solusi Belum Ada, Limbah B3 di Kawasan Industri Batam Semakin Menumpuk
jpnn.com, BATAM - Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Ok Simatupang mengatakan persoalan limbah B3 yang sudah berlangsung berbulan-bulan di kota Batam, hingga kini belum ada solusi.
"Banyak kawasan industri yang mengeluh bahwa tempat penampungan sementara (TPS) sudah penuh. Perusahaan limbah sudah tak mau angkat lagi," ujar Ok Simatupang, Selasa (14/5).
HKI mengaku sudah gerah dengan persoalan ini. Momen-momen promosi investasi yang sudah banyak dilakukan akan menjadi sia-sia jika persoalan ini tak kunjung diselesaikan.
Baca: Tanpa Amido Balde, Persebaya Takluk 1-2 dari Bali United
"Perusahaan tiap hari hasilkan limbah. Bagaimana jadinya. Saya sudah sampaikan ini ke BP dan juga Wali Kota agar diprioritaskan masalah ini. Kami benar-benar resah," ungkapnya.
Sementara di tempat lain, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan rapat dengan sejumlah instansi terkait seperti Pemko Batam, BP Batam dan Bea Cukai Batam. Namun, masih belum menghasilkan solusi apa-apa.
Kepala Kantor Pelayanan Umum (KPU) Tipe B Bea dan Cukai Batam, Susila Brata mengatakan rapat tersebut belum mendapat kesimpulan apa-apa. "Masih sekadar pembahasan," ucapnya singkat.
Memang dalam hal ini, Bea Cukai tidak bisa berbuat banyak karena mereka juga masih menunggu izin dari KLHK agar limbah B3 bisa dibawa ke luar dari Batam menuju Jawa untuk diolah.
Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Ok Simatupang mengatakan persoalan limbah B3 yang sudah berlangsung berbulan-bulan di kota Batam, hingga kini belum ada solusi.
- Kadin Indonesia Bentuk Pokja Percepatan Ekonomi, Dorong Pertumbuhan 8 Persen
- Pabrik di Kawasan Industri Terboyo Terbakar, Damkar Semarang Kerahkan Seluruh Personel
- Kolaborasi Strategis untuk Pengelolaan Limbah B3 Berkelanjutan di Indonesia
- Gelar Bimtek Tanggap Darurat Limbah B3, KLHK Berharap Masyarakat Peduli Lingkungan
- Peminat Properti di Cilegon Tinggi, Bumi Rakata Asri Bakal Gelar Open House
- Menko Airlangga Dorong Pelabuhan Patimban Jadi World Class Terminal