Solusi Heru Budi Untuk Kampung Bayam, Sahroni: Zalim dan Tidak Pantas Jadi Pemimpin

Menurut dia, warga tentu akan menderita lebih lama jika harus menunggu lagi dan berpindah dari rusun sementara nantinya.
“Aneh banget, kan tinggal serah terima saja. Ada rusun di depan mata, kenapa harus bangun baru? Benar-benar Pak Heru enggak ada hati sama warga Jakarta, warga Tanjung Priok. Bapak sangat zalim dan enggak pantas jadi pemimpin,” tuturnya.
Sahroni kembali mengingatkan Heru Budi bahwa kebijakan pemindahan ini sangat tidak pro rakyat.
Padahal Presiden Jokowi selaku pemimpin negara adalah presiden yang sangat prorakyat.
“Bapak ini benar-benar pemimpin yang tidak layak dicontoh. Sangat berbeda dengan motto Presiden Jokowi yang sangat perhatian dan peduli sama masyarakat, tetapi Pak Heru mengabaikan itu,” tambah Sahroni.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun rumah susun baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai tempat tinggal untuk warga eks Kampung Bayam.
Heru Budi mengaku telah berdiskusi dengan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris untuk bisa mendapatkan solusi terbaik bagi warga Kampung Bayam tersebut.
“Pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar Kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam,” ucap Heru. (mcr4/jpnn)
Sahroni buka suara menanggapi solusi yang diberikan oleh Heru Budi dalam menanggapi solusi untuk warga Kampung Bayam
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Minta Riza Chalid Kooperatif dengan Kejagung, Sahroni: Biar Terang Benderang!
- Siap Backup PPATK Telusuri Aliran Dana Korupsi Minyak, Sahroni: Ngeri-Ngeri Sedap
- Ada 33 Keluarga yang Bisa Tempati Rusun Kampung Bayam, Sebagian Masih di Rusun Nagrak
- Pemprov DKI Bakal Gaji Warga Kampung Bayam Sesuai UMR
- Warga Kampung Bayam yang Menempati Rusun Harus Bayar Rp 1,7 Juta per Bulan