Solusi jika Sudah di Pintu Tol tapi Saldo tak Cukup
jpnn.com, JAKARTA - Aturan pembayaran nontunai di semua gerbang tol sebulan lagi diberlakukan.
Namun, jumlah pengguna jalan tol yang melakukan transaksi dengan uang elektronik masih belum besar.
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, saat ini, baru 49 persen pengguna jalan tol yang menggunakan uang elektronik.
Meskipun jumlahnya masih minim, Herry mengaku yakin target penggunaan uang elektronik 100 persen per 31 Oktober nanti akan berhasil.
”Waktu 2008 dulu kan kita biarkan tumbuh alami. Tapi sekarang, kita seriusi. Sosialisasi secara intensif, memastikan kebutuhan kartu, dan juga ketersediaan alat,” tutur Herry kepada wartawan di kantor BPJT kemarin (29/9).
Kendati begitu, masih banyak keraguan mengenai keberhasilan pembayaran nontunai tersebut. Salah satunya mengenai bagaimana para pengguna jalan tol tersebut melakukan topup jika ternyata saldo di kartu mereka tidak mencukupi.
Menurut Herry, sejauh ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan bank untuk mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Herry mengatakan, pihak bank sudah berkomitmen untuk menyuplai starter pack uang elektronik yang disebar ke semua gerbang tol.
Idealnya ada tempat untuk topup tidak jauh dari gerbang tol. Mungkin bentuknya bisa berupa kios atau yang lainnya.
- Mulai 1 Oktober, Palembang Indah Mall Terapkan Pembayaran Parkir Nontunai
- Bank DKI Terapkan Pembayaran Nontunai di Pasar Rumput, Begini Fasilitasnya
- Lakukan Digitalisasi, Pasar 16 Ilir Palembang Menerima Pembayaran Nontunai
- Bank DKI Gencarkan Pembayaran Nontunai, Bantu Nasabah Agar Lebih Mudah
- Bank DKI Permudah Pembayaran Nontunai di RSU Adhyaksa, Begini Caranya
- Bank DKI Siapkan Sistem Pembayaran Nontunai di RS Koja