Solusi jika Sudah di Pintu Tol tapi Saldo tak Cukup
Jika ada pengguna jalan tol yang saldonya tidak mencukupi atau belum memiliki uang elektronik, mereka bisa membeli langsung tidak jauh dari gerbang tol.
”Jumlah kartu uang elektroniknya harus sesuai kebutuhan. Sudah ada hitungannya dari BUJT dan sudah disampaikan ke pihak bank. Jumlah itu akan dibagi ke bank-bank penyedia uang elektronik,” jelas Herry.
Terkait fasilitas topup, Herry mengatakan, idealnya ada tempat untuk topup tidak jauh dari gerbang tol. Mungkin bentuknya bisa berupa kios atau yang lainnya.
”Saya lihat di Australia ada kios untuk pengguna jalan tol menukar uang elektronik,” tuturnya. Namun, langkah ini masih perlu didalami lagi dan dikomunikasikan dengan pihak bank penyedia uang elektronik.
Herry juga mengatakan, pihaknya masih perlu mengkaji usulan Ombudsman mengenai penyediaan gerbang tol hybrid untuk mengantisipasi pengguna jalan tol yang belum menggunakan uang elektronik.
Herry menilai, usulan tersebut bisa saja direalisasikan. Namun, tidak di seluruh gerbang tol. Jumlahnya terbatas dan hanya di gerbang tol tertentu yang memungkinkan.
”Kalau di gerbang tol yang banyak, hybrid masih bisa. Kalau yang gerbangnya sedikit, bukannya malah menambah kemacetan jika ditambah yang hybrid,” terangnya.
Sementara itu kalangan perbankan telah bekerja sama dengan pengelola jalan tol untuk memfasilitasi layanan top up uang elektronik di jalan tol.
Idealnya ada tempat untuk topup tidak jauh dari gerbang tol. Mungkin bentuknya bisa berupa kios atau yang lainnya.
- Mulai 1 Oktober, Palembang Indah Mall Terapkan Pembayaran Parkir Nontunai
- Bank DKI Terapkan Pembayaran Nontunai di Pasar Rumput, Begini Fasilitasnya
- Lakukan Digitalisasi, Pasar 16 Ilir Palembang Menerima Pembayaran Nontunai
- Bank DKI Gencarkan Pembayaran Nontunai, Bantu Nasabah Agar Lebih Mudah
- Bank DKI Permudah Pembayaran Nontunai di RSU Adhyaksa, Begini Caranya
- Bank DKI Siapkan Sistem Pembayaran Nontunai di RS Koja