Solusi untuk Pekerja Migran, Pulang Kampung bisa Buka Usaha Lewat Warkop Digital
Menurut Dedi, acara ini diikuti oleh 50 orang dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) untuk bisa mensinergikan UMKM Indonesia di Malaysia.
Para pekerja migran bisa membantu memasarkan produk UMKM Indonesia melalui relasinya selama berada di Negeri Jiran.
"Selama di Malaysia mereka bisa belajar membantu memasarkan dan membeli produk lewat komunitas pekerja, dan teman-temannya, sekaligus membantu (perekonomian) masyarakat di wilayah Malaysia. Nantinya pas pulang kampung, mereka bisa menjadi calon-calon juragan atau reseller di tempat asalnya," ujar Dedi.
Menurut dia, kegiatan ini sangat membantu UMKM untuk mendapatkan peluang bisnis baru, serta lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UMKM dalam ekspor.
Selain itu, seminar dapat memberitahu kepada para pekerja migran di Malaysia bahwa, dengan potensi yang ada dan juga semangat, bisa menjadikan mereka untuk membuka usaha lewat unit-unit bisnis PT CGI seperti Warkop Digital.
Turut hadir Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai salah satu inisiator UMKM Merdeka Export 2023 Melaka, dan Pelaksana Fungsi Konsuler 3 KJRI Johor Bahru, Farisa Rahmadhani.
Sementara untuk pemateri dalam kegiatan seminar ini, yaitu Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Mocharom Ashadi, ?dan Owner CV Sismuindo produsen kripik singkong merk CANTHIR, Mae Muslimah, serta Warkop Digital, Dedi Yudianto, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan UKM Indonesia Diah Warih Anjari. (flo/jpnn)
Para pekerja migran bisa membantu memasarkan produk UMKM Indonesia melalui relasinya selama berada di Negeri Jiran.
Redaktur & Reporter : Natalia
- PINTAR dan Prakerja Gelar Workshop Digital Marketing untuk UMKM: Dorong Transformasi Digital
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM