Solusi yang Ditawarkan Pakar dan Orangtua Agar Lebih Aman Menonton Pertandingan Sepak Bola di Indonesia

Perjalanan Yanuar Dwi Bramastyo ke Malang, jadi perjalanan pertama, sekaligus terakhirnya keluar dari tempat tinggalnya di Probolinggo, Jawa Timur.
Tyo, nama panggilannya, usia 13 tahun, bersama teman-temannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama dengan para suporter Arema FC lainnya, Sabtu lalu.
Selama perjalanan, Tyo secara rutin mengirim kabar kepada keluarganya lewat foto dan pesan teks.
Tapi kemudian keluarganya tak mendengarnya lagi.
Minggu pagi hari, Virta Audy, bibi dari Tyo menerima telepon dari ayah Tyo, yang mengatakan ia kehilangan kontak dengan Tyo.
Virta yang panik mencoba menghubungi teman-temannya yang juga menonton pertandingan semalam sebelumnya.
"Beberapa saya telepon enggak aktif."
"Terus saya lihat berita udah kacau, udah chaos banget."
Sejumlah orangtua di Indonesia percaya membangun mental suporter sepak bola bisa dimulai dari rumah
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan