Sonar Deteksi Logam di Selat Karimata, tapi...

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Upaya Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan alat pendeteksi dasar laut atau sonar untuk mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 belum membuahkan hasil.
Hari ini (2/1), pancaran sonar hanya mendeteksi adanya logam di Selat Karimata. Saat diperiksa, logam tersebut bukan merupakan badan pesawat yang dicari.
Direktur Operasional Basarnas Supriyadi menjelaskan, hari ini sonar sudah digunakan dan di dasar laut terdeteksi terdapat logam. ”Ternyata, saat dicek bukan bagian dari pesawat,” ujarnya.
Meski begitu, penggunaan alat pendeteksi tersebut akan terus dilakukan. Harapannya, lokasi badan pesawat bisa diketahui dan tim penyelam bisa segera mengevakuasi. ”Sonar yang digunakan semuanya (berjumlah) lima,” paparnya.
Soal kemungkinan menggunakan sonar di lokasi penemuan enam mayat yang diangkut kapal dari Amerika, USS Sampson, dia mengungkapkan, memang ada kemungkinan badan pesawat ada di lokasi itu. Apalagi, lokasi tersebut berdekatan dengan titik koordinat kontak terakhir pesawat AirAsia.
”Tapi, kapal Amerika itu sudah memiliki teknologi sonar. Jadi, sebenarnya sudah dideteksi. Cuma belum dapat informasi apa ada badan pesawat atau tidak,” kata Supriyadi.
Selain itu, kemungkinan besar Tim Penyelam Gabungan dari Kopaska, Taifib, dan Denjaka akan melakukan penyelaman hari ini. Selain sudah ditentukan lokasi fix, kondisi cuaca juga cukup baik meski sempat hujan selama kurang lebih 30 menit. ”Cuaca cukup baik, penyelaman bisa dilakukan,” ujarnya. (idr/fal)
PANGKALAN BUN – Upaya Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan alat pendeteksi dasar laut atau sonar untuk mencari badan pesawat AirAsia QZ8501
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Ojol dapat BHR Rp 50 Ribu, Wamenaker Merespons Begini, Keras
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Terapkan Diskon Tarif pada Arus Balik, ASDP Imbau Pemudik Persiapkan Perjalanan Arus Balik
- Wapres Gibran Rakabuming Pulang ke Solo, Wali Kota Surakarta Akui Dapat Banyak Pesan
- Perusahaan Aplikator Hanya Beri BHR Rp50 Ribu untuk Driver Ojol, Begini Respons Wamenaker
- Hari Kedua Lebaran 2025, Menkop Budi Arie Kunjungi Joko Widodo