Sonata Berburu Kader Di Penjara

Sonata Berburu Kader Di Penjara
Sonata Berburu Kader Di Penjara
Pengamat intelijen dan terorisme Marsekal Muda (purn) Prayitno Ramelan menilai penangkapan Sonata dan empat anggota kelompoknya sangat bermanfaat bagi program kontra terorisme ke depan.  "Mapping perkembangan teroris gaya baru yang dikembangkan oleh Abdullah Sonata menjadi lebih jelas. Pergeseran pola dari kelompok Noordin M Top ke pola Abdullah Sonata menjadi bagian yang perlu didalami,"katanya di Jakarta kemarin.

Yang terpenting, tambah penulis buku Intelijen Bertawaf itu,  adalah kemungkinan gaya serangan baru. Yakni, gabungan serangan antara bom dengan senjata serbu atau senjata runduk yang telah dilatih oleh group teror Sonata.

"Kombinasi antara Sonata dengan Soghir (ahli bom) yang bersama-sama adalah gambaran jelas perubahan pola tersebut. Teror sangat mungkin dilakukan dengan meledakkan bom pengalihan perhatian, kemudian serangan sesungguhnya dilakukan dengan tembakan yang dilengkapi dengan peredam," kata mantan staf ahli Menteri Pertahanan bidang intelijen itu.

Prayitno menambahkan, program deradikalisasi dari Kemenkopolhukam perlu untuk dilaksanakan segera. "Tindakan preventif dalam mengatasi tindak terorisme jelas akan jauh lebih besar"hasilnya dibandingkan tindakan represif," katanya.(rdl)

JAKARTA -- Teroris tak pernah kehabisan kader. Sebaliknya, ketika mereka dipenjara, justru muncul rekrutan-rekrutan baru. Teror yang berasal dari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News