Sontekan Penalti Dahlan Iskan
Rabu, 07 Maret 2012 – 02:48 WIB
Bos saya (baca: Dahlan Iskan, Meneg BUMN RI, red) punya ide spontan yang mengagetkan, saat acara Re-Launcing Buku berjudul Ganti Hati, Dua Tangis dan Ribuan Tawa, serta buku No Such Thing as Can"t yang dalam edisi bahasa Indonesia bercover Tak Ada Yang Tak Bisa oleh Kompas Gramedia di Istora Senayan, Jakarta pekan lalu. Yang bisa menyelesaikan gonjang-ganjing PSSI ini dengan cepat ada dua pengusaha besar, namanya: Nirwan D Bakrie dan Arifin Panigoro.
"Mengapa Nirwan tidak bikin satu tim sepak bola yang superkuat. Lalu Arifin Panigoro juga membentuk satu tim yang sangat kuat juga! Seluruh energi dikerahkan habis-habisan untuk membangun tim yang terhebat. Lalu kedua tim itu berantem di lapangan. Pasti itu lebih seru daripada berantem di kepengurusan PSSI!‚" sebut Dahlan Iskan yang disambut tepuk tangan riuh sekitar 200 audience yang serius menyimak kata demi kata yang diucap mantan Dirut PLN ini.
"Sehingga kelak, kompetisi sepak bola Indonesia punya dua tim raksasa yang luar biasa hebat! Seperti Barcelona dan Real Madrid di La Liga Spanyol sana," lanjut Dahlan, sambil memberi contoh bahwa pertarungan sesungguhnya ada di lapangan selama 2x90 menit, bukan di institusi yang menjadi regulator kompetisi. Tepuk tangan pun semakin kencang atas ide yang sama sekali tidak diduga-duga itu.
Dahlan memang suka menyederhanakan hal-hal yang semula dirasa rumit. "Tendangan penalti" di atas adalah contohnya. To the point, langsung ke gawang! Itulah bedanya orang politik dengan pengusaha dan profesional. Kalau politisi, yang simple bisa dibuat rumit dan complicated. Kalau pikiran pengusaha, yang ruwet bisa diurai menjadi sangat simple, mudah dan cepat.
PRESIDEN SBY sudah memberi sinyal. Menegpora Andi Malarangeng sudah angkat bicara. Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sudah bersuara. Semua stakeholders
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing