Sontekan Penalti Dahlan Iskan

Sontekan Penalti Dahlan Iskan
Sontekan Penalti Dahlan Iskan
Tapi, Nirwan dan Panigoro kan pengusaha dan profesional? Ya, sekarang lagi ngetrend, pengusaha dan profesional menjadi politisi, atau sebaliknya politisi jadi pengusaha dan profesional. Jalan pikiran dan gerakannya pun bisa terkontaminasi.

Lalu pertanyaan berikutnya, apa mungkin? Meminta kedua tokoh di belakang IPL (Indonesia Premier League) dan ISL (Indonesia Super League) untuk retreat  dari campur tangan badan regulasi (PSSI, red)? Lalu concern di klub atau membentuk tim masing-masing? Apa bisa? Apa mau? Mereka kan sudah bermodal untuk sampai di posisi saat ini? Dahlan optimis kedua tokoh itu mau dan bisa! "Mereka kan terbukti sama-sama memiliki kecintaan terhadap sepak bola yang luar biasa!" ucapnya.

Nah, Presiden SBY, Menegpora Andi M, dan Ketum KONI Toto S sudah memberi arah jangka panjang sepak bola nasional. Dahlan Iskan melontarkan taktik jangka pendek dan menengah. Terus siapa yang mengeksekusi? Siapa yang secara teknis bisa menerjemahkan suara-suara yang sudah bermuara di titik yang sama itu? Karena semua pihak sudah tidak dianggap netral? Kalau tidak dicap kubu IPL, yang disebut mata-mata kubu ISL?

Lagi-lagi, inilah kekeliruan melihat sepak bola nasional saat ini. Sebagai sport, semestinya sepak bola itu dekat dengan entertainmen. Karena itu, sudah sejak lama INDOPOS menyebut halaman olahraga sebagai "Sportainment".

PRESIDEN SBY sudah memberi sinyal. Menegpora Andi Malarangeng sudah angkat bicara. Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sudah bersuara. Semua stakeholders

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News