Sony Akuisisi Sony Ericsson
Fokus Ke Middle High, Genjot Market Share 10 persen
Sabtu, 14 Januari 2012 – 07:56 WIB
SONY Corp telah resmi melakukan take over terhadap perusahaan joint venturenya, Ericsson akhir tahun 2011 lalu. Ponsel besutan Sony Ericsson pun kini beralih nama menjadi Sony, dan siap ekspansi ke pasar Indonesia pada Februari 2012 mendatang. Rupanya, teknologi di belakang layar yang selama ini mendukung Sony Ericsson, masih belum cukup untuk mendongkrak performa Sony Ericsson. Head of Region East Java Sonny Ericsson Branch Robertus Sutandiyabagiya Supala mengatakan, saat ini market share Sony Ericsson, khususnya di Jatim masih di angka 8 persen. Secara penguasaan pasar, Sony Ericsson hanya mampu berdiri di nomor empat setelah yang pertama Samsung, kedua Nokia, dan ketiga si berry hitam atau Blackberry.
Perang vendor ponsel global dalam memenangkan market ponsel pintar (smartphone) makin agresif. Demi mengalahkan penguasa pasar (market leader) smartphone seperti Apple Inc, Sony corp akhirnya mengakuisisi Ericsson dengan nilai restrukturisasi mencapai USD 1,5 miliar atau setara Rp 13,62 triliun.
Baca Juga:
Selama ini, ponsel Sony Ericsson yang menyasar segmen high end memang menyematkan teknologi dari Sony. Sebut saja Sony Xperia Arc yang dirilis awal 2011 silam. Untuk mendukung ketajaman layar ponsel berbasis system operasi android tersebut, digunakanlah teknologi Sony Bravia. Hasilnya, visualisasi dari Sony Ericsson Arc pun memang lebih jernih. Apalagi, Sony Ericsson Xperia Arc juga memiliki keunggulan di sisi kamera 8.1 mega pixel.
Baca Juga: