Sony Subrata Sebut Tekonologi AI Bisa Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%

jpnn.com, JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) terus berkembang pesat sehingga membawa perubahan signifikan bagi dunia kerja, industri, dan kehidupan sehari-hari.
Namun, di Indonesia, teknologi ini masih sering disalahpahami dan dipandang sebagai ancaman yang berpotensi menghilangkan banyak pekerjaan.
Pemerhati pemanfaatan AI dan pendiri AI3 (Artificial Intelligence Implementation Initiative) Sony Subrata menilai kekhawatiran itu sebenarnya bukan hal baru, karena saat internet pertama kali hadir, banyak pihak juga merasa khawatir akan dampaknya terhadap tenaga kerja.
Namun, AI bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan dipahami dan dimanfaatkan dengan strategi yang tepat.
"Tantangannya bukan menolaknya, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi transformasi ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin," ujar Sony Subrata dikutip, Selasa (4/2).
Salah satu tantangan besar dalam implementasi teknologi AI di Indonesia adalah regulasi. Regulasi yang tidak jelas atau terlalu ketat bisa menjadi penghambat inovasi.
Di sisi lain, regulasi yang terlalu longgar juga dapat membuka celah penyalahgunaan AI, seperti pembuatan deepfake, disinformasi, dan kejahatan siber berbasis AI.
Sony Subrata menegaskan pemerintah harus menyeimbangkan regulasi dengan kebijakan yang mendukung inovasi AI.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) terus berkembang pesat sehingga membawa perubahan signifikan bagi dunia kerja, industri, dan kehidupan sehari-hari.
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah