Sopir Angkutan Umum Mengeluh

Puluhan Mobil Pribadi Nyambi Muat Penumpang

Sopir Angkutan Umum Mengeluh
Sopir Angkutan Umum Mengeluh
RUMBIA - Sopir angkutan umum Kendari-Kasipute diresahkan dengan banyaknya kendaraan pribadi yang berprofesi ganda menjadi angkutan umum. Tidak  tanggung-tanggung, dalam sehari mobil plat hitam yang mengakut penumpang ditrayek itu sekitar 40-an unit, termasuk di antaranya mobil non  DT dari luar luar Sulawesi Tenggara.

   

Mobil pribadi yang berubah fungsi menjadi angkutan umum kebanyakan berasal dari Kendari dan star pagi menuju Bombana. Sedangkan yang dari Bombana pagi jumlahnya tidak cukup 10 unit. "Ada datanya sama saya termasuk nomor-nomor polisinya. Jumlahnya sekitar 40-an unit termasuk mobil non DT," kata Barhanuddin, salah seorang sopir.

   

Saat beroperasi, mobil pribadi itu biasanya menggunakan dua nomor polisi. Selain plat resminya (hitam), ada juga plat kuning dimana nomornya disesuaikan dengan nomor aslinya.  Dua plat itu tinggal dicopot sesuai dengan situasi dan kondisi diperjalanan. Jika tidak ada petugas berwajib maka dipakai plat kuning dengan nomor palsu, namun bila ada petugas atau razia, maka dipasang plat hitam.

   

Aktivitas mobil plat hitam yang mengangkut penumpang ini, seakan dibiarkan petugas di jalan raya. Di terminal Baruga misalnya, meski ada  petugas, mobil-mobil itu leluasa mencari penumpang di sekitar terminal dan bersaing dengan sopir angkutan umum yang resmi.

   

RUMBIA - Sopir angkutan umum Kendari-Kasipute diresahkan dengan banyaknya kendaraan pribadi yang berprofesi ganda menjadi angkutan umum. Tidak 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News