Sopir Deddy Antar Empat Kardus ke Rumah Choel Mallarangeng
jpnn.com - JAKARTA - Sopir Deddy Kusdinar, Mawardi menyatakan, pernah ikut mengawal mengantar empat buah kardus yang diduga berisi uang ke rumah Andi Zulkaranain Mallarangeng alias Choel, adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Ia mengantarkan uang tersebut sekitar bulan September 2010.
Hal itu disampaikan Mawardi saat bersaksi dalam persidangan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy yang merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana proyek olahraga Hambalang.
"Saya disuruh pak Deddy membawa empat kardus ke mobil," kata Mawardi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (6/12).
Mawardi mengatakan, empat kardus berisi uang itu diambil dari ruang kerja Deddy yang terdapat di lantai 9 kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Awalnya empat kardus berisi uang itu dibawa ke mobil Mawardi.
Kemudian ia diminta Deddy memindahkan kardus-kardus itu ke mobil staf khusus Menpora Andi Mallarangeng bernama Fahrudin. "Saya pindahkan kardusnya ke mobil beliau (Fahrudin), sebelum magrib kita keluar kantor beriringan," kata Mawardi.
Di tengah perjalanan mobil yang dikemudikan Mawardi terpisah dari rombongan. Ia meminta arahan Deddy yang lantas mengontak seseorang untuk memastikan tujuan mobil yang berada di depannya. "Belakangan baru saya tahu rumah Choel Mallarangeng," ujar Mawardi.
Sementara itu, Pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga, Poniran mengatakan, empat kardus itu berasal dari Direktur Utama PT Assa Nusa Indonesia, Saul Paulus David Nelwan.
"Pak Paul Nelwan ke saya bawa empat kardus. Dikatakan titip untuk diantar ke lantai 9 ke ruang pak Deddy," kata Poniran.
JAKARTA - Sopir Deddy Kusdinar, Mawardi menyatakan, pernah ikut mengawal mengantar empat buah kardus yang diduga berisi uang ke rumah Andi Zulkaranain
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan