Sopir Hadang Puluhan Truk BBM
Marah karena Tak Kunjung Dapat Solar setelah Enam Hari Antre

Puluhan truk yang membawa BBM bersubsidi dan nonsubsidi untuk sejumlah SPBU di kabupaten dan kota di Sumbar dihentikan. Ratusan sopir truk yang dihentikan para pendemo tidak bisa berbuat banyak. Mereka terpaksa berhenti karena para pendemo meletakkan balok kayu dan drum bekas di tengah jalan. Sejumlah sopir kendaraan pribadi dari Kabupaten Pesisir Selatan pun berhenti karena tidak bisa lewat. 


Kondisi tersebut membuat tiga Kapolsek panik. Yakni, Kapolsek Lubeg Kompol Yuli Kurnianto, Kapolsek KP3 Telukbayur AKP Sigit Saputra, dan Kapolsek Bungus Teluk Kabung Kompol Zulkafde. Mereka telah mengerahkan seluruh jajaran lantas. Namun, upaya meloloskan puluhan truk pengangkut BBM yang terhenti karena dihadang pendemo itu tak kunjung berhasil.


Kebuntuan baru mulai terurai sekitar pukul 17.00, setelah salah seorang Kapolsek menghubungi beberapa pengusaha angkutan barang untuk memindahkan drum bekas yang menghalangi jalan. Sekitar sejam kemudian, truk pengangkut BBM itu bisa melintas. ""Para sopir truk itu baru mau membuka jalan setelah kami berjanji menemani mereka mengadu ke DPRD Sumbar besok (hari ini 23/4, Red)," tutur Safrisal Ujang, pengusaha angkutan yang diminta Kapolsek memindahkan drum penghalang jalan.


Dia menilai aksi tersebut merupakan titik puncak kesabaran para sopir yang tak kunjung mendapatkan solar. Apalagi, Organda dan Pemprov Sumbar terkesan tutup mata. ""Seharusnya ketua Organda dan gubernur Sumbar mengambil sikap sebelum hal ini terjadi. Karena mereka diam, sementara kondisi di lapangan makin parah, aksi ini pecah. Saya kira aksi serupa terjadi di sejumlah provinsi lain dalam waktu dekat," ungkapnya.


Menurut Burhanuddin, pengusaha angkutan barang lain, pihaknya sebetulnya telah menghubungi Ketua Organda Sumbar Sengaja Budi Sukur. Namun, tidak ada tanggapan. ""Sepertinya kelangkaan solar ini kasus nasional. Karena itu, gubernur harus turun tangan," kata mantan anggota DPRD Padang tersebut.


Untuk mendesak pemerintah, lanjut Burhanuddin, tidak ada jalan selain demo ke DPRD Sumbar. ""Kalau pemerintah tidak mengambil tindakan cepat, demo lebih besar akan terjadi," tandasnya. (kid/jpnn/c7/soe)
PADANG - Ratusan sopir yang enam hari terakhir antre di SPBU Matoaia, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya mengamuk kemarin (22/4). Mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Promo Akhir Tahun, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon Tiket untuk 4 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
- Pesan Irjen Hadi kepada Personel Polda NTB: Jauhi Perbuatan Tercela yang Dapat Menodai Institusi
- Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kasus Perselingkuhan Suami Disetop Polisi, Istri Pejabat OKU Selatan Minta Keadilan