Sopir Ratu Bantu Penyusup ke Istana Buckingham
Senin, 25 Mei 2009 – 09:15 WIB

Foto: REUTERS
LONDON - Keamanan Buckingham Palace Inggris ternyata tidak seketat seperti yang terlihat. Dua orang asing dengan begitu mudahnya dapat melewati penjagaan, masuk ke wilayah istana. Beruntung mereka bukan teroris. Sehingga, yang diincar "hanyalah" duduk di mobil Bentley yang biasa dipakai Ratu Elizabeth II, mengabadikan, dan memberitakannya. Lantas, Sirjusingh membawa mereka masuk ke mobil Bentley yang biasa dipakai mengantar Ratu Elizabeth II. Dia juga membiarkan mereka duduk di joknya. "Di situ tempat Ratu duduk," kata Sirjusingh mengulang perkataannya, seperti dikutip Daily Mail kemarin (24/5). Kemudian dia meninggalkan "dua tamu spesialnya" di mobil. Sopir itu hanya berdiri ketika mereka mengambil foto dan video kendaraan beserta nomer pelatnya.
Mereka bisa menyusup berkat bantuan sopir Ratu, Brian Sirjusingh, 38. Rupanya, sang pengemudi tergiur tawaran GBP 1.000 (sekitar Rp 16,3 juta) sebagai imbalan untuk mendapatkan akses masuk ke istana. Sirjusingh mengaku baru saja mengenal dua pria penyusup yang berprofesi sebagai reporter tersebut dari kekasihnya, itupun sebatas namanya.
Pria asal Trinidad yang tinggal di Royal Mews itu membawa mereka masuk ke Buckingham pada Jumat (22/3), ketika Ratu berada di kediamannya. Dua penyelinap yang berpenampilan layaknya pengusaha asal Timur Tengah, dapat dengan mudah melewati pos pemeriksaan hingga akhirnya sampai ke garasi mobil keluarga kerajaan.
Baca Juga:
LONDON - Keamanan Buckingham Palace Inggris ternyata tidak seketat seperti yang terlihat. Dua orang asing dengan begitu mudahnya dapat melewati
BERITA TERKAIT
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- AS Anggap Tindakan Zelenskyy Mengacaukan Upaya Penyelesaian Konflik
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina