Sopir Taksi Maksi
Oleh Dahlan Iskan
Senin, 21 Januari 2019 – 05:00 WIB
Sisa-sisa kekuatannya untuk usaha di Jawa. Mengerjakan tambang galian C. Milik seorang pejabat tinggi. Pembayarannya juga macet.
“Ceknya masih di tangan saya,” kata Irfan.
Lalu ada proyek swasta lain: Meikarta. Sisa terakhir kemampuannya dikerahkan di sana: tidak dibayar juga.
Selesai.
Jadi sopir Taksi.
Bukan sopir sembarangan.
Penumpang asing dari mana pun bisa diajak bicara: Inggris, Jerman, Belanda, Mandarin, Jepang.
Ia juga jadi motivator. Untuk sesama sopir Blue Bird. Bosnya yang minta itu. Termasuk mengajari penggunaan Android di kalangan sopir.
Sopir taksi itu merasa sudah punya banyak emas dan berlian. Emas itu adalah tiga anaknya yang pintar-pintar. Berlian itu adalah ibunya. Yang kini tinggal bersamanya di Cilangkap, Jakarta.
BERITA TERKAIT
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan